Sabtu, 24 April 2010

KONDISI PENDIDIKAN DI INDONESIA

Kondisi Pendidikan dan Konsep Pendidikan Umum di Indonesia
Oleh Yuni Priawan
Pemerintah telah melaksanakan kewajibannya terhadap rakyatnya dengan menyelenggarakan pendidikan, apalagi dengan adanya dogma “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang tertulis dalam mukadimah UUD 1945. Pendidikan model pemerintah yang ditawarkan kepada rakyat melalui lembaga-lembaga pendidikan, sudah memberikan konstribusi banyak terhadap bangsa, mulai dari jenjang paling bawah sampai paling tinggi. Anggaran pendidikan pun menjadi fokus utama usaha pemerintah dalam penataan anggaran belanja negara, kualitas guru ditingkatkan, dan dilakukannya pembenahan-pembenahan lain agar pendidikan di Indonesia dapat membuahkan hasil yang diharapkan. Namun, dalam upaya pemerintah ini tidak luput dari permasalahan-permasalahan yang telah menyebabkan kondisi pendidikan di Indonesia yang bervariasi.
Kondisi pendidikan di Indonesia dipengaruhi beberapa hal yang menyerangnya, yaitu politisasi pendidikan, komersialisasi pendidikan, sekulerisasi pendidikan, dan overspesialisasi pendidikan.
Politisasi pendidikan menyebabkan arah kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan tidak jelas, karena kepentingan-kepentingan yang berafiliasi dalam pendidikan di dominasi oleh kepentingan politik. Menurut data yang dimiliki oleh Departemen Pendidikan Nasional hampir 2-3 juta anak putus sekolah setiap tahun dan hanya 10 % dari jumlah lulusan SMU yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena masalah biaya pendidikan yang semakin tinggi. Dari sini terlihat jelas bahwa telah terjadi pergeseran filosofi pendidikan yang sebenarnya, pendidikan tidak lagi untuk mencerdaskan tetapi telah dijadikan sebagai komoditi untuk dikomersialisasikan dan seakan-akan dijadikan sebagai lembaga profit bagi segelintir orang yang duduk dilembaga pendidikan itu sendiri. Adanya penajaman kajian keilmuan atau spesialisasi berlebihan dalam bidang-bidang tertentu, menyebabkan pendidikan menghasilkan para lulusan yang pola pikir, pola hidup bersifat materialistis dan perilaku mekanistik dan miskin nilai-nilai kemanusiaan.
Menurut Bapak Ana Maulana salah satu dosen pengampu mata kuliah ISBD di STKIP Garut, adanya politisasi, sekulerisasi, dan overspesialisasi pendidikan seperti di atas tadi, menyebabkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini antara lain;
1. Arah pendidikan yang kurang jelas
2. Pendidikan sebagai barang mahal
3. Pendidikan tidak merata
4. Penyelewengan dana pendidikan cukup tinggi
5. Kurang penghargaan pada Guru/Dosen
6. Kualitas dan kuantitas guru/dosen kurang
7. Pendidikan kepribadian kurang mendapat perhatian serius
8. Pendidikan yang mencetak tukang

Oleh karena itu, muncullah konsep Pendidikan Umum atau General Education yaitu suatu program pendidikan yang tumbuh di Amerika Serikat atas dasar reaksi terhadap; (a) overspesialisasi beberapa disiplin ilmu pengetahuan yang mengabaikan nilai-nilai humaniora, sehingga cenderung lebih mekanik; (b) ketidakseimbangan antara kepentingan-kepentingan khusus dengan proses penanaman nilai yang lebih luas seperti membentuk manusia agar terdidik; (c) disintegrasi kurikulum; (d) formalisme pendidikan liberal yang cenderung menghilangkan semangat kemanusiaan; dan (e) terabaikannya nilai-nilai dan kebutuhan-kebutuhan hakiki manusia.
Konsep pendidikan umum di Indonesia berangkat dari UU no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Berdasarkan dari tujuan pendidikan nasional, kurikulum pendidikan nasional Indonesia selalu memuat nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan secara terintegrasi. Untuk ditingkat perguruan tinggi di sebut mata kuliah dasar umum (MKDU) yaitu sekelompok mata kuliah yang memberikan landasan dalam pengembangan dunia spesialisnya masing-masing. MKDU dirubah menjadi MPK dan MBB. Kedua kelompok bidang studi ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa perguruan tinggi Indonesia dalam pencapaian tujuan utama pendidikan nasional, yaitu membentuk kepribadian utuh melalui proses pembelajaran secara terintegrasi dengan menggunakan pendekatan multi atau interdisipliner.
Selain dengan mengadakan Pendidikan Umum seperti yang dijelaskan di atas, ada beberapa pendapat yang menyatakan untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia, hal yang harus dilakukan adalah dengan mengganti sistem pendidikan yang ada dengan sistem pendidikan Islam.
Agar keluaran pendidikan menghasilkan SDM yang sesuai harapan, harus dibuat sebuah sistem pendidikan yang terpadu.
Dalam hal ini, minimal ada 3 hal yang harus menjadi perhatian, yaitu: Pertama, sinergi antara sekolah, masyarakat, dan keluarga. Kedua, kurikulum yang terstruktur dan terprogram mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi. Ketiga, berorientasi pada pembentukan tsaqâfah Islam, kepribadian Islam, dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan.
Sumber :
http://dedencorner.blogspot.com/
http://isbdku.blogspot.com/
http://mii.fmipa.ugm.ac.id/?p=121
http://syabab.com/index.php?view=article&catid=37:tatsqif&id=187:-sistem-pendidikan-indonesia-sistem-pendidikan-ala-amerika&option=com_content&Itemid=154

12 komentar: